Mengecat bukan sekadar menempelkan cat dengan alat (kuas, roll, spray) ke permukaan bidang tertentu (dinding, kayu, besi, dll). Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar hasil pengecatan maksimal.

Pernahkah Anda mengalami hal seperti ini: sudah memakai cat berkualitas, tetapi hasilnya tidak maksimal. Baru beberapa bulan diaplikasi catnya sudah mengelupas, menggelembung, atau terlihat ada bercaknya. Perasaan kesal dan kecewa biasanya langsung menghinggapi seluruh pikiran Anda. Selanjutnya, alam bawah sadar Anda akan langsung menghakimi bahwa cat yang dipakai tidak bagus kualitasnya.

Eits, tunggu dulu. Jangan terlalu cepat menghakimi catnya. Bisa jadi, ada kesalahan pada proses pengecatan yang Anda lakukan. Untuk meminimalisir berbagai masalah pada hasil akhir pengecatan, PT Propan Raya memiliki tips jitu agar hasil pengecatan yang Anda lakukan maksimal. Ini penjelasannya!

1. Substrat/Media Harus Siap Dicat

Apapun jenis substrat atau permukaan bidangnya, kondisinya harus siap dicat. Misal, untuk dinding. Pastikan plesteran dinding sudah kering sempurna dengan waktu pengeringan minimal 28 hari. Hanya saja, beberapa faktor bisa mempengaruhi waktu pengeringan. Agar Anda yakin dinding sudah kering, cek kadar air di tembok dengan alat Protimeter. Hasilnya harus ≤ 16%. Cek juga kadar alkali temboknya dengan Universal pH Indikator (pH-nya harus 7-8). Begitupun dengan kayu dan besi. Serabut kayu harus dihilangkan terlebih dahulu agar cat menempel sempurna, sementara untuk besi pastikan tak ada karat di permukaannya.

2. Jangan Salah Pilih Cat

Kesalahan memilih cat dapat mengakibatkan banyak masalah di kemudian hari. Pilihlah cat yang kualitasnya sudah tak diragukan lagi, seperti cat Propan. Tak perlu khawatir, PT Propan Raya memiliki  semua rangkaian produk cat yang Anda butuhkan. Jangan lupa perhatikan peruntukkannya. Dilarang mengaplikasi cat interior di eksterior, karena cat tidak tahan cuaca dan UV.

3. Gunakan Alat Yang Tepat

Ada beberapa pilihan alat untuk mengecat: kuas, roll, dan spray. Pastikan alat yang Anda gunakan tepat guna dan masih layak digunakan. Biasanya, pemilihan alat dipengaruhi oleh cepat lambatnya cat tersebut mengering. Untuk kuas dan roll, digunakan untuk tipe-tipe cat yang lambat mengering. Sementara spray, digunakan untuk cat yang cepat kering. Alasannya, agar tidak terjadi branch mark atau tanda bekas pengecatan.

4. Pastikan Aplikasinya Benar

Setiap produk yang berkualitas pasti memiliki panduan aplikasi pengecatan yang tertempel pada kemasan produknya. Hal ini untuk memudahkan aplikator dalam menggunakan produk yang akan diaplikasi. Hal yang perlu Anda perhatikan adalah apakah produk tersebut memerlukan pencampur atau tidak? Jika iya, seberapa banyak pencampurna. Jangan lupa tahapan aplikasinya. Biasanya beberapa produk mensyaratkan ada pengecatan dasar dengan jenis cat tertentu. Jangan sesekali mengubahnya atau menghilangkannya, karena dapat memengaruhi kualitas akhir pengecatan.

5. Perhatikan Suhu Lingkungan Sekitar

Suhu lingkungan di sekitar dapat memengaruhi kualitas hasil pengecatan. Untuk interior, pastikan suhunya normal (± 300C), tidak lembap, dan memiliki sirkulasi ruang yang baik. Sementara, untuk eksterior, pengecatan tidak dilakukan pada saat matahari sedang terik-teriknya. Ini untuk mencegah cat mengering terlalu cepat hingga menyebabkan lapisan permukaan retak-retak.

6. Pakai Jasa Tukang Ahli

Jangan coba-coba! Jika Anda memang tak yakin melakukan proses pengecatan sendiri, pakai saja jasa ahli pengecatan. Akan lebih baik jika Anda memilih tukang yang sudah bersertifikat. Sertifikat ini biasanya diberikan oleh lembaga atau perusahaan ternama yang memang fokus di bidang pengecatan. Salah satu yang mengeluarkan sertifikat ini adalah PT Propan Raya. Melalui program CSR-nya, PT Propan Raya memberikan pelatihan dan sertifikasi bagi para Pekerja Harian lepas (PHL) agar mereka semakin ahli di dalam bidang pengecatan.

Dengan memperhatikan 6 hal ini, dijamin hasil pengecatan yang dilakukan akan jauh lebih maksimal. 

KOMENTAR

Ada 0 komentar untuk artikel ini
Berita Terkait
Menjaga dan melestarikan bangunan cagar budaya bukan pekerjaan yang ringan.…