Selasa, 8 Januari 2019, adalah sebuah peristiwa bersejarah bagi Yuwono Imanto. Hari itu, ia dinobatkan sebagai doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Yang luar biasa, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, ia menjadi mahasiswa pertama dengan usia yang tidak muda lagi, yaitu 59 tahun, yang berhasil memperoleh gelar doktor dengan predikat cumlaude. Selama ini, di FEB UI, lulusan Doktor yang berhasil memperoleh predikat cumlaude, pada umumnya berusia muda dan di bawah 50 tahun.

Lahir di Pekalongan pada 14 April 1960, Yuwono Imanto bukan terlahir dari orang tua yang berlimpah harta. Orang tuanya hanya sempat menempuh pendidikan sampai SD. Sementara, pekerjaan mereka adalah pedagang UKM batik di Pekalongan yang setiap saat harus menjajakan dagangan batiknya hingga ke Tanah Abang Jakarta. Walaupun begitu, almarhum orang tuanya, Syiftit Imanto dan Souw Bie Kwan, selalu mendorongnya untuk tekun dalam belajar dan menempuh pendidikan setinggi mungkin agar bisa mencapai kehidupan yang lebih baik.

Berbekal pendidikan dan hasil dorongan kedua orang tuanya inilah yang mengantarkan Yuwono Imanto menjadi seorang Direktur di perusahaan cat asli Indonesia, PT Propan Raya. Statusnya sebagai seorang Direktur sebuah perusahaan cat terkemuka di Indonesia, tak membuat Yuwono puas dengan hanya menyelesaikan pendidikan S2-nya. Di tengah kesibukannya sebagai seorang direktur dan di usianya yang tergolong tidak muda lagi, 56 tahun, Yuwono memutuskan untuk menempuh pendidikan S3 pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dengan memilih kekhususan manajemen stratejik.  

Minatnya terhadap dunia pendidikan dan akademis pada diri Yuwono sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1982. Ketika itu, orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi dan untuk memberi kesempatan kepada kelima orang adik-adiknya dapat berkuliah, Yuwono terpaksa harus membiayai kuliahnya sendiri dengan memberikan kursus privat kepada pelajar SMP dan SMA di Bandung, serta mengajar sebagai asisten dosen di Fakultas Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan di Bandung. 

CEO PT Propan Raya Kris Rianto Adidarma dan isteri foto bersama Direktur Propan Raya Yuwono Imanto dan Isteri.

Walaupun tak berusia muda lagi, tetapi keinginan dan tekad yang kuat, mendorongnya untuk mengambil tantangan ini. Praktis waktu, tenaga, pikiran tersita untuk 2 hal yang menjadi prioritas dirinya, yakni dunia pendidikan dan pekerjaan. Padahal, saat itu ia juga menjabat juga sebagai Dewan Pengarah Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dan pemrakarsa program Propan Arsitektur Nusantara. Yuwono juga aktif sebagai Pengurus RT/RW dan aktif di pelayanan gereja di lingkungan Alam Sutera. Tetapi, ia akhirnya  berhasil melewati semua tantangan itu, dan dapat menyelesaikan kuliah S3-nya dalam waktu kurang dari 3 tahun dengan predikat Cumlaude.

Mengambil tema disertasi “Ekosistem Inovasi Industri Kreatif Pada Kota Kreatif di Indonesia”, Yuwono Imanto berharap bahwa disertasinya bisa memberikan banyak manfaat pada bidang keilmuan manajemen stratejik, khususnya di bidang innovation ecosystem, open innovation, stakeholder theory, organizational network, dan knowledge management, dengan konteks industri kreatif pada kota kreatif di Indonesia.

Lebih jauh, Yuwono berharap bahwa disertasi ini dapat bermanfaat sebagai model bagi pengembangan industri kreatif dan menjadi infrastruktur bagi pengembangan kota kreatif di Indonesia. Model ekosistem inovasi pada penelitian ini bisa memudahkan untuk memetakan ekosistem inovasi industri kreatif di Indonesia dan menjadi peta besar untuk berjalannya proses inovasi, bagaimana memulai proses inovasi dan arahnya untuk menghasilkan kapabilitas inovasi dan kinerja inovasi bagi UMKM industri kreatif di Indonesia.

Peta Inovasi ini juga diharapkan dapat menjadi rujukan bagi UMKM industri kreatif, universitas, jejaring komunitas, dan pemerintah, serta bagaimana berjejaring dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan inovasi. Penelitian ini melibatkan 3 kota kreatif yang ada di Indonesia, yakni Bandung, Malang, dan Solo. Sementara, untuk respondennya melibatkan 476 responden pemilik dan atau manajer UMKM industri kreatif di 3 kota tersebut yang merepresentasikan kota kreatif di Indonesia.

Ada banyak sekali orang-orang hebat tanah air yang hadir di acara sidang promosi doktor Yuwono Imanto, salah satunya walikota Pekalongan Saelany Mahfudz.

Sebagai pengembangan dari disertasi yang dibuat Yuwono Imanto, akan dibuat sebuah buku dengan judul “COLLABORATIVE INNOVATION - Ekosistem Inovasi dan Arsitektur Sebagai Infrastruktur untuk Membangun Kota Kreatif”. Isi Buku ini sejalan dengan program Strategic Corporate Branding dan Corporate Social Responsibility PT Propan Raya dalam mendukung Arsitektur Nusantara dan pengembangan kota kabupaten kreatif di Indonesia. Buku ini rencananya akan diterbitkan di semester 2 tahun 2019 dan diharapkan dapat menjadi rujukan para pimpinan pemerintah daerah di Indonesia dalam menjalankan strategi membangun kota kreatif berbasis ekonomi kreatif sebagai daya saing kota berkelanjutan.

Setelah melalui proses ini, Yuwono Imanto sangat bersyukur bahwa ia bisa menjalani semuanya dengan baik. “Saya bangga menjadi bangsa Indonesia, saya bangga menjadi profesional di PT Propan Raya, dan saya bangga menjadi alumni Universitas Indonesia. Semoga buku yang akan diterbitkan oleh majalah SWA yang didukung oleh PT Propan Raya – BEKRAF dan ICCN ini, dapat memberikan kontribusi positif sebagai sumbangan pemikiran dalam membangun kota kabupaten kreatif di Indonesia, serta mendukung program pemerintah, yakni menjadikan ekonomi kreatif menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia melalui proses kolaborasi inovasi, inovasi manajemen, dan inovasi produk,” ucapnya.

Selamat dan sukses untuk Dr. Ir. Yuwono Imanto, MBA. Teruslah berkontribusi untuk kemajuan PT Propan Raya dan Indonesia.

KOMENTAR

Ada 0 komentar untuk artikel ini
Berita Terkait
Memiliki mobil idaman tentunya harus dirawat guna menjaga warna mobil…
  Pengecatan perabotan rumah dan kendaraan adalah langkah penting dalam…
Demi memberi edukasi di bidang seni kriya, Jejaring Craft (Komunitas…
Arsitektur Nusantara sudah mendarah daging di tubuh PT Propan Raya…
Deretan tiang beton di sepanjang Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono…
PT Propan Raya melalui 2 inovasi produknya, yakni Ecoshield dan…
Diadakannya seminar bertema “Teknologi tercanggih untuk meningkatkan produktifitas industri mebel…
Denpasar, 11 Oktober 2019. Propan Raya berkolaborasi dengan Pemerintah Kota…
Ada kebimbangan dari kami, panitia pengumpul dana, saat memutuskan akan…
Pameran material dan teknologi bangunan terbesar di Indonesia, The 21…