Sepandai-pandainya memendam rasa, jika itu memang datangnya dari hati sanubari terdalam, pada akhirnya akan muncul ke permukaan juga. Ungkapan itulah yang sepertinya tepat menggambarkan sosok Adhyatman Prabowo atau biasa disapa Om Adhy. Kecintaannya terhadap dunia kayu yang sudah ada sejak dirinya masih remaja, kini tak bisa dipendam lagi. Melalui “Ayo Main Kayu”, Om Adhy pun siap mengobarkan cintanya.

Kecintaan Om Adhy terhadap dunia kayu telah tumbuh semenjak ia masih kuliah. Bahkan, setelah lulus kuliah, ia pernah terjun menggeluti usaha di bidang perkayuan. Pertama kali ia jatuh cinta dengan dunia kayu karena ia sering melihat Youtube tentang perkayuan di negara barat. Ia melihat ada prospek besar terkait dengan dunia kayu dan pertukangan, terutama dengan dunia kayu palet.

Cintanya kepada dunia kayu pun menggelora saat ia melewati Mojokerto, selepas pulang liburan. Saat itu, ia melihat ada banyak tumpukan kayu palet yang bisa dimaksimalkan untuk pembuatan furnitur. Ia pun membeli beberapa kayu dan mengolahnya. Sayang, minimnya ilmu dan penguasaan tentang dunia kayu, membuat dirinya tak bisa mengobarkan cintanya hingga membara.

“Saya terkendala dengan alat dan modal. Berat waktu itu, karena saya tak memiliki keduanya. Selain itu, saya terkendala masalah pemasaran karena dulu pemasaran kan jamannya masih sangat konvensional. Berbeda dengan sekarang yang sudah jaman digital. Saat ini, pemasaran jadi lebih mudah,” ucapnya.

Dengan berat hati, ia pun harus meninggalkan cintanya di dunia kayu. Ia mengejar cinta yang lain, yakni karir di dunia pendidikan. Di titik ini, ia memilih jalur sebagai seorang Dosen Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). “Saya bersyukur, bisa jadi dosen dan bisa membagikan ilmu dengan para mahasiswa saya. Karir saya pun bisa dibilang bagus. Apa yang saya impikan, bisa tercapai,” ucap om Adhy.

Karir yang bagus di dunia pendidikan, nyatanya tak mampu memadamkan cinta Om Adhy terhadap dunia kayu. Bahkan, setelah puluhan tahun, rasa itu kembali bangkit dan bergejolak. “Yang membangkitkan adalah pertemuan saya dengan Om Donny (pendiri komunitas Hobikayu) di Wood Festival pertama, di Yogyakarta. Hasil dari obrolan dan juga setelah lihat semangat teman-teman di komunitas Hobikayu yang luar biasa, saya jadi semangat kembali,” ucapnya.

Sejalan dengan kecintaannya dengan dunia pendidikan, Om Adhy mendirikan sebuah kelas kayu yang diberi nama Ayo Main Kayu. “Kenapa main? Bermain itu sesuatu yang menyenangkan. Saya berharap orang ikut kelas kayu saya itu pada akhirnya membuat mereka senang, membuat mereka bahagia. Membuat mereka refresh, entah dari kejenuhan dari rutinitas kerja atau rutinitas harian,” ucapnya.

Didirikan pada awal tahun 2017, Om Adhy sudah menyelenggarakan sebanyak 10 kali kelas kayu. Beberapa tema yang diajarkan meliputi pembuatan rak sepatu, nakas, rak kunci, kursi, coffe table, dan masih banyak lagi. Bentuk kelasnya adalah memberikan edukasi dalam bentuk teori dan praktik, dengan durasi sekitar 8 jam. Semua peserta akan diajarkan dunia dari mulai pemilihan material kayu hingga finishing yang tepat, dengan hasil karya bisa dibawa peserta pulang ke rumah.

Selama menyelenggarakan kelas kayu, Propan Raya melalui Divisi Cat Kayu Propan turut menjadi bagian dari kegiatan positif ini dengan beragam produk cat kayunya. Produk inovasi Propan hadir sebagai finishing yang mempercantik berbagai furnitur dan aksesori interior yang dibuat peserta kelas kayu. Beberapa produk yang turut eksis adalah Propan Woodstain, Acrylux, Propan Aqua Putty, Propan Super Gold, dan masih banyak lagi.

“Saya suka dengan produk cat Propan karena kualitasnya emang bagus, varian produknya beragam untuk berbagai jenis kayu, pilihan warnanya juga banyak, serta timnya enak diajak kerjasama,” ucap Om Adhy. “Saya juga banyak diedukasi tentang masalah pengecatan dari tim Propan,” ucapnya menambahkan.

Dengan menceburkan diri ke dunia kayu, Om Adhy pun menyadari bahwa dia harus banyak belajar tentang ilmu perkayuan. Tak heran, jika ia pun banyak menimba ilmu dari banyak orang dan instansi agar semakin paham dan ahli. “Saat ini saya sendiri gencar ikut seritifkasi-sertifikasi perkayuan untuk menambah ilmu saya. Mimpi saya ke depannya punya workshop yang bagus dan terpenting, mendirikan sekolah kayu,” ucapnya.

Untuk informasi lengkap tentang kapan kelas kayu dilaksanakan, Anda bisa follow instagram @dk_woodcraft dan @catkayupropan.

KOMENTAR

Ada 0 komentar untuk artikel ini
Berita Terkait
Dunia furnitur kayu sebenarnya bukan dunia pertama yang digeluti Om…