Siapa sangka, bisnis furnitur angkringan yang awalnya hanya menjangkau masyarakat sekitar Klaten, kini sudah merambah pelosok Nusantara. Semua berkat perjuangan, kerja keras, dan komitmen dari sang pemilik dalam memberikan pelayanan terbaik bagi konsumennya.
Dibangun pada tahun 2011, Gerobak Angkringan Pandanaran lahir dari sebuah kekecewaan yang dirasakan pendirinya, almarhum Eko Saputro, suami dari Ratna Sulistyaningsih. "Bapak tipe suami pekerja keras, sebagai lulusan manajemen yang suka marketing, awalnya bapak sering memasarkan furnitur kayu milik orang. Kebetulan, bapak juga ahli di bidang IT, jadi me-marketing-kannya juga melalui komputer. Tetapi, setelah dapat orderan, bapak enggak dikasih uang fee-nya," ucap Ratna mengenang sang suami.
Dari rasa kecewa inilah yang membuat Almarhum Eko memberanikan diri memulai bisnis furnitur kayu sendiri dan tak bergantung dengan orang lain. Apalagi, sejak terjun ke dunia marketing furnitur kayu, ia mulai memahami seluk beluk perdagangan industri furnitur kayu. Ratna menceritakan bahwa sejak awal, almarhum suaminya sudah tahu harus terjun ke bisnis furnitur apa. "Di Yogya, Klaten, Solo, ini kan banyak tukang angkringan. Jadi, bapak memang ingin fokus ke bisnis pembuatan gerobak angkringan," ucap Ratna.
Area workshop tempat pembuatan furnitur yang dimiliki Gerobak Angkringan Pandanaran.
Fokusnya di bisnis gerobak angkringan membuat Almarhum Eko menjadi pembuat furnitur spesial. Dengan fokus ke bisnis ini, ia cepat dikenal masyarakat sekitar Klaten, Solo, dan Yogyakarta. Keahliannya di bidang IT, dengan membuat website rajanegrobak.blogspot.com, membuat bisnisnya makin dikenal banyak orang. Ratna pun mengungkapkan bahwa setelah suaminya meninggal dunia, blog yang dibuat suaminya mampu mendukung usaha Gerobak Angkringan Pandanaran hingga kini.
"Dulu yang order hanya sekitar Klaten, Solo, dan Yogyakarta, kini sudah banyak yang order dari luar kota, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Jember, Balo, bahkan hingga mencapai Makasar," ucap Ratna, lulusan Manajemen UPN, Yogyakarta. Setelah 2 tahun kepergian sang suami, Ratna lah yang memegang bisnis ini. Walau dirasa cukup berat menjalani bisnis ini sendiri, tetapi Ratna bersyukur masih bisa melanjutkan bisnis ini karena dulunya ia selalu dilibatkan almarhum dalam menjalani bisnis ini.
"Pembagian kerjanya, bapak yang membuat atau memproduksi furnitur. Sementara, saya yang bertugas membeli bahan kayunya. Kami juga selalu sharing kerjaan, dari mulai pendanaan hingga pengiriman barang. Dengan kondisi ini, saya bersyukur masih bisa melanjutkan bisnis ini dan masih bisa menghidupi kebutuhan 4 buah hati yang masih kecil," ucapnya.
Gerobak yang siap di-finishing dengan menggunakan cat Propan Woodstain.
Selain karena digital marketing yang telah dirintisnya sejak lama oleh sang almarhum suami, banyaknya order yang masuk karena komitmen Ratna yang terus menjaga kualitas produksinya. Tak heran, jika bisnisnya terus berkembang hingga saat ini. Kini, tak hanya menerima pesanan gerobak angkringan, ia juga menerima banyak order untuk furnitur lainnya, seperti meja, kursi, ranjang, lemari, dan masih banyak lagi.
“Untuk furniturnya, saya akan pilih bahan kayu terbaik dan finishing yang oke. Untuk kayu, saya kebetulan sudah join dengan salah satu pemasok kayu terbaik di Jawa, sementara untuk finishing saya menggunakan cat Propan Woodstain. Cat Propan ini warnanya bagus dan hasil pengecatannya memuaskan. Bisa membuat furnitur saya jadi semakin menarik,” ucap Ratna. Dengan kualitas tukang yang ahli, material kayu pilihan, dan finishing yang bagus, Ratna mengakui bahwa semakin banyak konsumen yang memesan barang ke dia.
Jadi, untuk kebutuhan gerobak atau furnitur rumah, Anda bisa menghubungi Ratna di nomor 085878886950.