Jika Anda liburan ke Manado, sempatkan berkunjung ke Jalan Raya Tomohon, Desa Woloan, Kecamatan Tomohon Barat, Sulawesi Utara. Di sana, Anda akan menemukan rentetan rumah adat Minahasa yang berjajar di sepanjang kanan kirinya. Tahukah Anda, berbagai rumah adat Minahasa ini ternyata di-finishing dengan menggunakan Propan Woodstain PWS 631.
Desa Woloan di Kecamatan Tomohon Barat, Sulawesi Utara, sangat terkenal dengan rumah adat Minahasanya. Bukan sekadar dibuat untuk dihuni, rumah adat Minahasa ini dibangun untuk diperjual-belikan, bahkan hingga ke luar negeri. Ya, sebagian besar penduduk desa ini berprofesi sebagai pembuat rumah adat Minahasa. Biasanya, mereka membuat sesuai dengan orderan. Harganya pun cukup fantastis, bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Secara umum, rumah adat Minahasa terdiri dari beberapa ruangan, yakni ruang makan, ruang tamu, kamar tidur, serta tambahan kamar mandi dan dapur. Menurut buku Sejarah dan Kebudayaan Minahasa karya Jessy Wenas, dahulu bangunan rumah adat Minahasa dibuat dengan teknik ikat, yaitu menempel pada pohon yang tinggi. Hal ini dilakukan untuk menghindari banjir dan gangguan binatang buas.
Tim Propan Raya sedang memberikan edukasi terkait dengan ilmu pengecatan.
Tetapi, rumah adat Minahasa mengalami perubahan. Bermula dari rumah yang menempel pada pohon, kemudian berubah menjadi rumah panjang, dan yang bertahan hingga kini adalah rumah berbentuk panggung. Rumah adat Minahasa berbentuk panggung terdiri dari dua jenis, yaitu berpilar batu (Wale Weiwangin) dan berpilar balok kayu (Wale Meito’tol). Jenis kedua inilah yang menjadi model rumah Minahasa yang diperjual-belikan di Desa Woloan.
Rumah adat Minahasa terbuat dari kayu. Untuk konstruksi utamanya mengggunakan kayu besi, sementara untuk yang non konstruksi menggunakan kayu yang lebih bervariasi. Uniknya meski bagian-bagian konstruksi direkatkan tanpa menggunakan satu pun paku, saat terjadi gempa, rumah adat Minahasa hanya akan bergeser tanpa mengalami kerobohan pada bagian-bagiannya.
Sekuat-kuatnya kayu nyatanya butuh perlindungan. Selain untuk memperpanjang umur rumah, juga mampu mempercantik rumah adat Minahasa. Yongki, salah satu pengrajin rumah adat Minahasa, mengungkapkan bahwa pemilihan material kayu dan finishing dapat menentukan kualitas dari harga rumah. Makanya, ia tak ingin sembarangan dalam memilih kedua bahan material ini.
Tak hanya dalam bentuk teori, tim Propan Raya memberikan edukasi dalam bentuk praktik kepada para pengrajin rumah adat Minahasa.
“Kalau kayu, pastinya kami pilih yang sudah berumur agar kuat. Sementara finishing, selama ini kami mempercayakan menggunakan produk PROPAN WOODSTAIN karena dapat membuat rumah panggung warnanya rata dan terlihat lebih cerah,” ucap Yongki. Selama ini, Yongki merasa produk cat kayu PROPAN WOODSTAIN tidak ada masalah. “Harganya pun cukup terjangkau,” tambahnya.
RPP Propan Raya wilayah Tomohon dan Minahasa, Fhijie Faisal, menjelaskan PROPAN WOODSTAIN PWS-631 adalah cat kayu berpengencer air (waterbased) yang dapat digunakan untuk menutup warna belang pada kayu tanpa menutup keindahan serat kayu alaminya. “Selain meratakan warna kayu, produk ini cocok bagi Anda yang ingin memperbaiki, mempermak, me-refurnish furnitur atau kusen,” ucapnya. PROPAN WOODSTAIN PWS-631 dapat digunakan pada berbagai jenis kayu.
Semoga, dengan menggunakan PROPAN WOODSTAIN PWS-631, para pengrajin rumah adat Minahasa makin banyak orderannya. Ingat, Cari Cat Cari Propan.
