Setelah mengukir sejarah dan mencatatkan namanya pada Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyelenggara lomba desain dengan peserta terbanyak, kini buku karya para pemenang Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara 2016 resmi diluncurkan.
Peluncuran buku Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara dihadiri oleh Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Sungkari, Kementrian Pariwisata yang diwakili oleh Anneke Prasyanti (arsitek sekaligus juri Sayembara Desain Restoran Nusantara 2017), serta penulis buku Imelda Akmal. Peluncuran bukunya diselenggarakan pada tanggal 28 September 2017 di pameran Homedec 2017 yang berlangsung di ICE BSD.
Perlu diketahui bahwa Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara merupakan kompetisi desain Arsitektur Nusantara yang diselenggarakan PT Propan Raya bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata dan Bekraf pada tahun 2016. “Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara adalah sayembara keempat dari total lima sayembara yang pernah diselenggarakan Propan Raya,” ucap Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto.
Acara peluncuran buku Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara (2016) ini dihadiri banyak arsitek muda.
Adapun daftar sayembaranya adalah sebagai berikut: Sayembara Desain Rumah Budaya Nusantara (2013), Sayembara Desain Desa Wisata Nusantara (2014), Sayembara Desain Bandar Udara Nusantara(2015), Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara (2016), dan Sayembara Desain Restoran Nusantara (2017). Perlu diketahui, untuk sayembara Sayembara Desain Restoran Nusantara (2017) ini baru saja diumumkan pemenangnya.
Pada Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara (2016) ini ada 728 karya desain yang dinilai panitia. Di tingkat nasional, inilah sayembara Arsitektur Nusantara yang paling banyak pesertanya. Tak heran, jika pada penyelenggaraan sayembara ini, PT Propan Raya, Kemenpar, dan Bekraf, mendapatkan sertifikat dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai sebagai penyelenggara lomba desain dengan peserta terbanyak.
“Sepanjang sejarah sayembara arsitektur di Indonesia, inilah yang terbanyak pesertanya. Karya yang terkumpul hingga batas akhir penyerahan 20 September 2016, menembus 728 buah. Antusias para desainer, arsitek, ahli gambar bentuk rumah dalam sayembara Desain Arsitektur Nusantara untuk rumah wisata (homestay), benar-benar luar biasa,” ungkap Ketua Pokja Tim Percepatan 10 Top Destinasi Kementerian Pariwisata, Hiramsyah Sambudhy Thaib, saat penjurian.
Para pemenang Sayembara Desain Rumah Wisata menjadi pembicara talkshow interaktif bertema “The Winner Homestay Design Competition”.
Dengan catatan yang fantastik ini, karya Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara (2016) resmi dibukukan, seperti karya sayembara lainnya. Pada buku ini, Anda akan melihat banyak sekali ide kreatif terkait desain homestay berukuran 36m2. Walau terlihat bukan sesuatu yang susah, ternyata ada banyak ide dengan terobosan-terobosan baru yang diperlihatkan para arsitek dalam merancang rumah di 36m2 bercita rasa Arsitektur Nusantara.
“Dengan adanya buku ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk membangun homestay yang nyaman dan menonjolkan arsitektur setempat. Jika diterapkan, ini akan membuat kawasan tersebut memiliki identitas budaya dan mampu memperkuat destinasi sehingga wisatawan tertarik untuk berkunjung,” ucap Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Sungkari.
Anneke Prasyanti, arsitek sekaligus juri Sayembara Desain Restoran Nusantara (2017), yang juga mewakili Kementrian Pariwisat, mengucapkan selamat atas diluncurkannya buku Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara (2016). “Saya di sini mewakili Pak Menteri Pariwisata (Arief Yahya), Pak Hiramsyah, dan tim saya mengucapkan selamat untuk peluncuran bukunya. Terima kasih untuk Propan dan Bekraft,” ucapnya.
Para pembicara talkshow interaktif bertema “The Winner Homestay Design Competition” diberi kenang-kenangan buku desain Arsitektur Nusantara.
Pada kesempatan ini, Anneke juga mengundang teman-teman arsitek di daerah untuk bisa bergabung dengan pembangunan homestay. “Kami baru mapping 11 provinsi, 50 desa. Kami ditargetkan harus bisa membangun setidaknya 10.000 homestay di tahun 2019. Tak mungkin jika ini hanya dilakukan oleh saya dan tim. Saya butuh temen-temen arsitek, baik yang masih kerja lapangan atau profesional yang memang ingin menekuni bidang herritage,” ucapnya.
Selain peluncuran buku, diadakan juga talkshow interaktif bertema “The Winner Homestay Design Competition”. Para pembicaranya adalah para pemenang pertama Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara 2016. Ada Gigih Nalendra, pemenang destinasi pariwisata prioritas Tanjung Kelayang, Bangka Belitung; Edwin Adinata, pemenang destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung, Banten; Kalvin Widjaya, pemenang destinasi pariwisata prioritas Wakatobi, Sulawesi Tenggara; dan Wendi iskandar, pemenang destinasi pariwisata prioritas Mandalika Lombok.
“Kami, PT Propan Raya mengucapkan selamat atas peluncuran buku Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara (2016). Semoga menginspirasi dan bermanfaat bagi semua. Salam Arsitektur Nusantara, wonderfull Indonesia,” tutup Yuwono Imanto.