PT Propan Raya mendukung kompetisi menggambar mural yang diselenggarakan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Sudiroprajan, Solo. Acara ini ditujukan guna mempercantik Kali Pepe yang menyimpan sejarah panjang Kota Solo untuk dijadikan tempat pariwisata.
Kali Pepe atau Sungai Pepe memang tidak setenar Bengawan Solo. Tetapi, bagi masyarakat Solo, kali ini tetap menjadi salah satu kali legendaris. Bahkan, ada cerita yang menyebutkan bahwa Kali Pepe menjadi bagian penting yang mendukung jalur perdagangan Bengawan Solo. Kali Pepe pun diyakini dulunya memiliki pelabuhan, walau ukurannya kecil.
Secara cerita rakyat pun, Kali Pepe menyimpan kisah. Konon, menurut penuturan masyarakat sekitar diceritakan bahwa ada seorang pangeran bernama Pabelan dibunuh oleh Raja Pajang di kali ini karena nekat menjalin hubungan kasih dengan putrinya. Karena Sang Pangeran digdaya, rohnya yang tersangkut di Kali Pepe meminta dikuburkan di pusatnya Solo.
Pemenang 2 Kompetisi Menggambar Mural di Dinding Talut Kali Pepe Sudiroprajan.
Jika permintaan ini dikabulkan, roh pangeran menjanjikan Solo akan menjadi Kota Besar. Permintaan pun terkabulkan. Dari kisah ini, Solo kini semakin berkembang. Solo menjadi salah satu kota terpenting di Pulau Jawa. Kali Pepe menjadi saksi bisu perubahan Kota Solo dari masa ke masa.
Tetapi, kurangnya kesadaran masyarakat dan minimnya perhatian pemerintah, membuat kondisi kali ini tak lebih dari sebuah aliran sungai yang melewati jantung kota sembari menghanyutkan sampah. Warna airnya hitam pekat di musim panas dan colekat di musim penghujan. Baunya juga sangat menyengat.
Tetapi, cerita itu kini mulai berlalu. Setelah puluhan tahun tak terawat, Kali Pepe kini mendapat tempat. Pemerintah, masyarakat, dan komunitas pemerhati lingkungan, mulai bahu-membahu mempercantik Kali Pepe. Tujuannya, menjadikan kali ini lebih bersih dan berfungsi sebagai tempat pariwisata air di Kota Solo.
Pemenang 3 Kompetisi Menggambar Mural di Dinding Talut Kali Pepe Sudiroprajan.
Kini, proses penataan pun sudah dimulai. Selain pemerintah membangun infrastruktur perkuatan dinding talut di sepanjang aliran sungai untuk mencegah abrasi, Kali Pepe dikeruk dasaran tanahnya untuk mencegah banjir. Masyarakat terus diberi penyuluhan agar tidak membuang sampah ke sungai. Tak hanya itu, Kali Pepe mulai dipercantik “wajah”-nya.
Salah satu realisasi mempercantik wajah Kali pepe adalah dengan menggelar kompetisi mural di dinding talut Kali Pepe wilayah Sudiroprajan, Solo. Acara ini diselenggarakan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan didukung oleh perusahaan cat PT Propan Raya. Produk cat yang digunakan untuk mural adalah ECOSHIELD ES - 600 Acrylic Exterior Shield.
ECOSHIELD ES - 600 Acrylic Exterior Shield adalah cat tembok eksterior yang terbuat dari bahan acrylic emulsion yang dikombinasikan dengan pigmen warna pilihan. Produk ini melindungi tembok luar dari pengaruh cuaca, tahan terhadap sinar UV dan matahari, antijamur dan lumut, memiliki warna lebih cerah, serta tidak mudah pudar.
Pemenang Harapan 1 Kompetisi Menggambar Mural di Dinding Talut Kali Pepe Sudiroprajan.
Ketua Panitia Lomba Mural Kali Pepe, Arga Setyawan, mengatakan bahwa lomba mural di Kali Pepe ini diikuti oleh 27 tim. Para pelukis yang berpartisipasi tak hanya datang dari Solo, tetapi dari beberapa daerah lainnya, seperti Yogyakarta, Semarang, Bandung, hingga Jakarta. “Sebenarnya masih banyak yang ingin ikut berpartisipasi, tetapi kami batasi karena keterbatasan waktu, tenaga, dan perlengkapan,” ucap Arga.
“Setiap tim beranggotakan maksimal lima orang dan harus melukis mural dengan tema Kampung Pembauran dan Kebinekaan. Dipilihnya tema ini karena wilayah Kali Pepe dihuni bermacam-macam etnis, budaya, dan agama, yang hidup rukun,” ucap Arga.
Pemenang Harapan 2 Kompetisi Menggambar Mural di Dinding Talut Kali Pepe Sudiroprajan.
Selain mempertegas identitas Sudiroprajan melalui mural, kegiatan ini juga ditujukan untuk mendukung program pengembangan Kali Pepe sebagai pariwisata susur sungai. “Kami yakin, dengan adanya desain mural yang cantik di sepanjang dinding talut Kali Pepe akan menambah keindahan sekaligus mendukung wisata air,” tambah Arga.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membuat Kali Pepe ini menjadi terlihat cantik dan menarik. Saya selaku warga yang tinggal di dekat Kali Pepe sangat senang,” ucap Joko. Kesan kumuh dan kotor yang selama ini melekat pada Kali Pepe pun kini mulai memudar.