PT Propan Raya bekerjasama Fakultas Arsitektur Desain dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (FADP – ITS) mendukung acara Seminar dan Sarasehan Arsitektur Nusantara 2018. Acara ini diselenggarakan dalam rangka menempatkan Arsitektur Nusantara sesuai jati dirinya dalam perkembangan Arsitektur Indonesia diantara Arsitektur Mancanegara.
Dilaksanakan pada 12-14 Maret 2018, acara ini sengaja dipilih bertepatan dengan masa purna tugas (pensiun) Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo, M. Arch dan ulang tahunnya yang ke-70. Profesor Josep, nama panggilannya, adalah seorang pendidik di Departemen Arsitektur FADP-ITS yang selalu berusaha membenahi Arsitektur Nusantara dalam sudut tinjau ilmu arsitektur dan berusaha meletakkan Arsitektur Nusantara setara dengan mancanegara.
Mengambil tema “Peng-Konteks-an Arsitektur Nusantara”, acaranya dikemas dalam bentuk Sarasehan (diskusi panel), Malam Ramah Tamah (Bojana Purnaning Jejibahan), Seminar Nasional, dan Arsitektur Tour ke Bangkalan, Madura. Peserta yang mengikuti acara ini adalah anggota IPLBI, dosen, mahasiswa, pemerhati budaya dan arsitektur, serta arsitek.
Pada hari pertama acaranya adalah Sarasehan Arsitektur Nusantara. Acara ini merupakan kegiatan diskusi atau debat mengenai penerapan Arsitektur Nusantara sebagai pendekatan desain arsitektur. Yang menarik, pembicara pada hari pertama ini akan diisi oleh arsitek-arsitek terkenal di Indonesia.
Para arsitek tetkenal Indonesia yang menjadi pembicara di Seminar dan Sarasehan Arsitektur 2018.
Nama-nama arsitek yang menjadi pembicara antara lain Eko Agus Prawoto, Yori Antar, Budiman Hendropurnomo, Gunawan Tjahyono, Adhi Moersid, Putu Mahendra, Popo Danes, Edwin Nafarin, Ary Indra, Sutrisno Murtijoso, dan Ahmad Djuhara. Di acara ini, PT Propan Raya memberikan informasi terkait dengan kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan Arsitektur Nusantara.
Malam harinya, ada acara spesial yang didedikasikan untuk Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo, M. Arch sekaligus dijadikan malam perayaan ulang tahun ke-70 beliau. PT Propan Raya juga memberikan kado berupa sebuah cinderamata dan menyatakan kesiapannya untuk mewujudkan mimpi Profesor Josep agar bisa terus mengajar tentang Arsitektur Nusantara dan berjuang bersama menjadikan Arsitektur Nusantara sebagai mata kuliah resmi di jurusan arsitektur universitas di seluruh Indonesia.
“Melihat semangat Profesor Josef, kami dari PT Propan Raya siap mendukung dan mewujudkan cita-cita Profesor Josef untuk terus mengibarkan Arsitektur Nusantara di seluruh pelosok Indonesia, terutama di institusi pendidikan. Semoga Arsitektur Nusantara terus jaya dan bisa mendunia,” ucap CEO PT Propan Raya, Kris Rianto Adidarma.
Tak luput, PT Propan Raya juga meminta dukungannya kepada IAI melalui ketuanya, yakni Ahmad Djuhara dan Yori Antar yang dikenal sebagai penggagas Arsitektur Nusantara, untuk sama-sama mengibarkan Arsitektur Nusantara tetap eksis selamanya. “Program ini sejalan dengan IAI. Saya juga ingat pesan Pak Han Awal, bahwa kita semua sebagai arsitek Indonesia harus menjaga Arsitektur Nusantara,” ucap Ahmad Djuhara.
CEO PT Propan Raya Kris Rianto Adidarma dan Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto memberikan buku Sayembara Desain Arsitektur Nusantara kepada Profesor Josef, Yori Antar, dan Ahmad Djuhara.
Pada hari kedua acaranya adalah Seminar Nasional Arsitektur Nusantara. Acara ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Laboratorium Perkembangan Arsitektur FADP-ITS. Tujuannya, untuk menelaah lebih jauh mengenai Arsitektur Nusantara dalam konteks keilmuan dan akademik. Pembicara Prof. Ir. Ryadi Adityavarman, M Arch (Kansas State University).
Pada hari ketiga kegiatannya adalah Arsitektur Tour ke Bangkalan, Madura. Acara ini untuk mengamati dan mempelajari secara langsung objek Arsitektur Nusantara di Bangkalan, Madura. Peserta dapat menikmati Arsitektur Tanean Lanjhang. Selain itu, peserta akan diajak menikmati kekhasan Madura baik dari objek wisata alam maupun budya dan kuliner.
“Semoga dengan adanya acara ini akan melahirkan inspirasi-inspirasi desain pada karya para arsitek, terutama generasi muda. Jangan sampai Arsitektur Nusantara tinggal nama. Mari kita jaga bersama-sama, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budayanya. Salam Arsitektur Nusantara,” ujar Yuwono Imanto, Direktur PT Propan Raya yang juga sebagai inisiator “Program Propan untuk Nusantara”.