Buku Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara resmi diluncurkan pada tanggal 28 September di pameran Homedec 2017, yang dihadiri oleh Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Sungkari, Kementrian Pariwisata yang diwakili oleh Anneke Prasyanti, dan penulis buku Imelda Akmal. Lantas, apa isi buku karya para pemenang sayembara ini?
PT Propan Raya sebagai penyelenggara kompetisi Sayembara Desain Arsitektur Nusantara tak pernah berhenti memberikan apresiasi kepada para peserta sayembara. Walau pengumuman pemenang Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara sudah berlangsung pada tahun 2016 lalu, tetapi rangkaian acaranya masih terus berlanjut hingga hari ini.
Sebelum dibuatkan buku, karya pemenang sayembara tebar pesona di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Semua karya pemenang terpajang dalam bentuk pameran desain yang bisa dilihat oleh semua pengunjung bandara. Kini, setelah melalui serangkaian proses panjang, karya para pemenang sayembara dibuatkan Buku Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara.
Ki-ka: Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto; perwakilan dari Kementrian Pariwisata Anneke Prasyanti; Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Sungkari; dan penulis buku Imelda Akmal pada acara peluncuran buku Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara.
“Dibuatnya buku ini sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih kami dari PT Propan Raya untuk para pemenang sayembara,” ucap Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto. Perlu diketahui, sejak penyelenggaraan sayembara pertama tahun 2013, semua karya pemenang selalu dibukukan. Tujuannya, agar masyarakat umum dapat menikmati dan mengapresiasi karya para peserta sayembara.
Pada buku ini, Anda akan melihat banyak ide kreatif terkait desain homestay. Jika dilihat dari ukurannya yang hanya seluas 36m2, desain homestay ini kelihatannya bukan sesuatu yang susah, tidak menantang, dan akan sulit dikembangkan peserta. Nyatanya, ada banyak ide dengan terobosan-terobosan baru yang diperlihatkan para arsitek dalam merancang rumah di 36m2 bercita rasa Arsitektur Nusantara.
Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Sungkari mengenang kembali proses penjurian Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara. Ia menceritakan bahwa dengan jumlah peserta yang luar biasa, 728 karya yang harus dinilai hingga akhirnya mendapat Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyelenggara lomba desain dengan peserta terbanyak, karya-karya yang masuk memang luar biasa.
Acara peluncuran buku Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara dihadiri banyak arsitek dan desainer interior muda.
Ia mengatakan bahwa semua karya yang masuk nyaris tak ada cela. Semuanya sukses membuat pusing dewan juri, dari mulai Eko Alvarez, Endy Subijono, Bambang Eryudhawan, Hari Sungkari, Herry Purnomo, Dharmali Kusumali, hingga Ketua Dewan Juri Yori Antar. Semuanya dipusingkan lantaran harus menilai ratusan karya yang bagus-bagus. “Inovasi dan kreativitas para arsitek luar biasa padahal jika dilihat dari lahannya ya biasa saja,” ungkap Hari Sungkari.
Tak heran jika Heri Sungkari menilai buku ini pun isinya akan luar biasa dan menginspirasi banyak orang. “Dengan adanya buku ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk membangun homestay yang nyaman dan menonjolkan arsitektur setempat. Jika diterapkan, ini akan membuat kawasan tersebut memiliki identitas budaya dan mampu memperkuat destinasi sehingga wisatawan tertarik untuk berkunjung,” tambah Hari Sungkari.
Bagi Anda yang tertarik membeli buku ini, bisa membelinya di toko buku modern atau langsung menghubungi pihak Imaji.