Tak bisa dipungkiri, pesona Belitung mulai memikat banyak orang hingga menjadikannya tujuan wisata setelah film Laskar Pelangi booming. Dari film Laskar Pelangi ini akhirnya banyak orang tahu pesona keindahan yang tersimpan di pulau ini. Tak hanya pantainya, tetapi jejak Laskar Pelangi dan berbagai tempat lainnya mulai terkuak dan seolah menjadi tempat wajib dikunjungi.
Bisa dibilang hari kedua adalah klimaksnya acara Tour Blitung 2018 yang diselenggarakan PT Propan Raya, tetapi hari ketiga pun bukan berarti tak ada apa-apanya. Rangkaian Tour Belitung masih menyisakan cerita seru di hari ketiga. SD Laskar Pelangi menjadi saksi pertama keseruan para peserta Tour Belitung 2018 memulai perjalanan di hari ketiga.
Para peserta Tour Belitung 2018 sedang memeragakan menjadi anak sekolah SD dan ada guru yang mengajarnya.
Antusiasme para peserta jelas masih tampak terlihat di tempat ini. Di SD Laskar Pelangi, kelakuan para peserta tour pun jadi hal menarik yang dicermati. Ada yang foto di depan bendera merah putih seolah lagi upacara, ada yang pura-pura jadi guru dan murid, atau ada yang akting lagi dihukum guru. Semua seakan sedang bernostalgia dengan memori masa lalu.
Destinasi berikutnya adalah Kampung Ahok. Tak bisa dipungkiri, nama Ahok atau Basuki Tjahaya Purnama yang merupakan putera asli Belitung masih menjadi magnet kuat untuk dikunjungi. Di tempat ini, para peserta tour tak hanya bisa mengabadikan berfoto bersama di rumah Ahok, tetapi dapat belanja kain-kain di galeri dan beberapa hewan peliharaan.
Inilah bagian depan area Kampung Ahok, tempat tinggal Ahok atau Basuki Tjahaya Purnama sejak kecil.
Dari Kampung Ahok, para peserta Tour Belitung 2018 diajak wisata di Kota Mangar sekaligus makan siang di restoran Vega. Perlu diketahui bahwa Kota Manggar yang berlokasi di Belitung Timur ini dijuluki kota 1001 warung kopi. Hal ini dikarenakan setiap sudut kota, terdapat penjual warung kopi. Bahkan, di tahun 2011, Kota Manggar memecahkan rekor minum kopi oleh MURI dimana melibatkan lebih dari 15.000 orang minum kota bersama.
Bagian atas Vihara Dewi Kwan Im. Di area ini terdapat patung sang Dewi Kwan Im yang sangat tinggi.
Puas makan siang, peserta tour pun diajak ke vihara terbesar dan tertua yang ada di Pulau Belitung, bernama Vihara Dewi Kwan Im. Konon, vihara ini usianya sudah menginjak hampir 271 tahun. Sebuah angka yang fantastik, kan? Untuk memasuki vihara ini, peserta harus menaiki anak tangga yang berjumlah sekitar 86 buah. Vihara ini memiliki tiga tempat sembahyang, yakni Shimunyo, Sitiyamuni, dan paling atas Kon Im.
Keseruan peserta Tour Belitung 2018 di Pantai Burung Mandi.
Perjalanan selanjutnya adalah Pantai Burung Mandi. Pantai ini termasuk berbeda dengan pantai lainnya di Belitung. Jika kebanyakan pantai di Belitung berbatu granit, tetapi Pantai Burung Mandi tak berbatu dan berpasir putih. Pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Belitung Timur. Puas menikmati keindahan alamnya, perjalanan hari terakhir pun ditutup dengan beli oleh-oleh dan makan malam di Restoran Sari Laut.
Perjalanan Tour Belitung 2018 pun berakhir, karena ada sebagian yang pulang dan sebagian lagi pulang ke esokan harinya. “Semoga perjalanan ini dapat memberikan memori indah buat semuanya. Sampai jumpa di tour-tour selanjutnya,” tutup Arief K Hartono.