Universitas Bina Nusantara (Binus) Anggrek Kemanggisan menjadi lokasi penyelenggaraan roadshow Arsitektur Nusantara 2018 kelima. Sebagai penyelenggara, PT Propan Raya mengemas acara ini dalam bentuk kuliah umum dan workshop pengecatan. Para pesertanya adalah para mahasiswa-mahasiswi semester akhir, akademisi, arsitek muda, dan komunitas arsitek yang ada di Jakarta.
Acara roadshow Arsitektur Nusantara 2018 kelima yang diselenggarakan di Binus Anggrek Kemanggisan, Jakarta, ini berlangsung pada Kamis, 25 Oktober 2018. Sebelumnya, acara roadshow Arsitektur Nusantara 2018 pernah diselenggarakan di beberapa kampus arsitektur ternama, seperti UNS Solo pada 30 Mei 2018, UKDW Yogyakarta pada 30 Agustus 2018, UB Malang pada 18 September 2018, dan ITENAS Bandung pada 26 September 2018.
Roadshow Arsitektur Nusantara 2018 ini merupakan bentuk realisasi dari kado ulang tahun ke-70 yang diberikan oleh CEO PT Propan Raya Kris Rianto Adidarma kepada Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo, M. Arch., yang tercetus pada acara Sarasehan Arsitektur Nusantara di Surabaya pada 12 Maret 2018. Semangat Prof. Josef-lah yang membuat Kris Rianto Adidarma tergugah untuk memberikan kado terindah ini.
Perlu diketahui, Prof. Josef adalah arsitek yang memperoleh penghargaan Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden Jokowi pada tahun 2015, karena mengadakan roadshow Arsitektur Nusantara bersama Propan Raya ke-26 fakultas arsitektur di beberapa universitas terbaik Indonesia pada tahun 2013.
Kris Rianto Adidarma mendapatkan plakat dari Binus, didampingi oleh para pemberi sambutan roadshow Arsitektur Nusantara.
Pada roadshow kali ini, Kris Rianto Adidarma turut hadir dan mengikuti jalannya acara sekaligus memberi sambutan di awal. Padahal, ia baru saja mendarat setelah menempuh perjalanan panjang dari Eropa. Dari bandara Soekarno Hatta, ia pun langsung meluncur ke Binus Kemanggisan. “Sebenarnya saya masih jet leg, tetapi saya ingin memberi dukungan bagi kemajuan Arsitektur Nusantara. Semoga Arsitektur Nusantara akan menjadi tuan di rumahnya,” ucapnya.
Selain Kris Rianto Adidarma, acara ini dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara (BINUS), John Fredy Bobby Saragih; Managing Director Bina Nusantara Group, Francis Santoso; dan Wakil Sekretaris Jenderal IAI, Daniel Denny Setiawan. “Terima kasih Propan Raya yang konsisten menggaungkan Arsitektur Nusantara. Semoga, dengan dukungan banyak pihak, profesi arsitek akan semakin dihargai,” ucap Daniel Denny Setiawan.
Para pembicara roadshow meliputi Product Manager Propan Raya, Sunardi Liemantika, yang membawakan tema “Produk inovatif yang mendukung pengembangan industri Arsitektur”; Direktur PT Propan Raya sekaligus inisiator Sayembara Desain Arsitektur Nusantara dan Dewan Pengarah Indonesia Creative Cities Network, Yuwono Imanto, yang membawakan tema “Innovation Ecosystem for Creative Industry in Architecture Today and Creative Cities Context”; dan Founder/Principal Architect & Interior Designer Seniman Ruang, Helen Agustine Rusli, yang membawakan tema “Start Up Firm in Architecture Today”.
Para pembicara sesi pertama pada acara roadshow Arsitektur Nusantara di Binus Anggrek Kemanggisan.
Setelah makan siang, acara roadshow Arsitektur Nusantara terus berlanjut. Kali ini, para pembicara yang mengisi adalah Founder & Principal Architect DCM, Budiman Hendropurnomo, yang membawakan tema “Sentuhan Desain Arsitektur Nusantara di Era Moderen”, serta Profesor dan Peneliti Arsitektur Nusantara, Prof. Josef Prijotomo, yang membawa tema “Arsitek yang Creativepreneur dan Arsitektur Nusantara yang Menjagad”.
Yuwono Imanto mengungkapkan pentingnya para arsitek melihat peluang dan berani menjadi creativepeneur. “Kami memotivasi calon arsitek maupun arsitek muda bisa menjadi arsitek Indonesia yang berani menjadi creativepreneur di era arsitektur masa kini dengan membuka firma arsitektur ataupun menjadi profesional arsitek dengan mengangkat kekayaan budaya bangsa melalui desain Arsitektur Nusantara,” ucapnya. Tak heran, jika Propan Raya menggandeng Helen Agustine Rusli.
Di usianya yang masih muda, Helen tak hanya sukses menapaki dunia arsitek, tetapi ia menjadi sumber inspirasi. Keberaniannya dalam membuka firma arsitek bernama “Seniman Ruang” patut diacungi jempol. Padahal, keluarganya tidak memiliki background dunia desain dan arsitektur. Modal yang ia gunakan cukup sederhana: kenali diri sendiri, memaksimalkan alat bantu (fortofolio, media sosial seperti Instagram dan Facebook, serta orang-orang terdekat), menguatkan branding, dan menjaga hubungan dengan klien.
Para pembicara sesi kedua pada acara roadshow Arsitektur Nusantara. Acara ini dihadiri oleh owner Binus.
“Dibandingkan ketika saya tinggal di luar negeri, membuka biro arsitek di Indonesia cenderung lebih mudah dan gampang. Ini yang harus dimanfaatkan. Yang diperlukan pada saat awal adalah Anda kerja di dunia arsitek ternama yang tidak perlu besar-besar. Biasanya, kita akan banyak belajar dibandingkan perusahaan arsitek besar. Targetkan 2-3 tahun belajar, lau buka biro sendiri. Manfaatkan membuat proyek dari orang-orang terdekat, lalu maksimalkan media sosial seperti Instagram dan Facebook,” ucap Helen.
Budiman Hendropurnomo dan Prof. Josef Prijotomo sebagai arsitek profesional yang sudah ahli lebih menuntun bagaimana para arsitek muda ini punya semangat untuk menjadi arsitek dan membuat karya yang syarat Arsitektur Nusantara. Prof. Josef lebih menekankan terhadap substansi Arsitektur Nusantara, sementara Budiman Hendropurnomo berbicara melalui karya-karyanya.
Para peserta sangat senang dengan hadirnya para pembicara ini. “Dengan adanya kuliah ini, semoga lahir arsitek-arsitek muda Indonesia dan biro-biro arsitek baru yang mengharumkan nama bangsa di mata Internasional,” ucap Yuwono Imanto. Salam Arsitektur Nusantara.