Beberapa pasang mata menatap tajam ke arah kami, tim Propan Raya, yang menggunakan seragam ungu-ungu saat memasuki sekolah dasar YPIA Al Hidayah Besusu di Kota Palu. Rasa heran dan penasaran, seakan tampak di benak mereka. Tapi satu yang kami lihat, senyum dan semangat jelas tampak di wajah mereka. Padahal, anak-anak yang masih polos-polos ini baru tertimpa bencana yang maha dahsyat.
Keriuhan pun tampak terdengar saat kami masih berkoordinasi di dalam ruangan guru. Prosesi pemberian sumbangan yang diselipkan setelah acara upacara bendera menjadi fokus pembicaraan kami pagi itu. Diantara keriuhan yang terdengar dari luar, Kepala Sekolah YPIA Al Hidayah Besusu Chatimah tak bisa menutupi rasa bahagianya. Apalagi, ia paham benar bahwa anak-anak yang ada di bawah tanggung jawabnya masih butuh dukungan dari banyak pihak.
“Kami sendiri adalah korban, tapi kami harus bisa menyembunyikan rasa khawatir di wajah kami. Kami harus kuat. Apalagi, saat di sekolah, kami adalah orang tua kedua dari anak-anak ini. Bahkan, setelah terjadi bencana, mungkin kami menjadi orang tua pertama mereka, karena ada dari anak-anak ini yang kehilangan kedua orang tuanya,” ucap Chatimah menceritakan kondisi anak-anak paska gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) dan tsunami yang mengguncang Palu dan Donggala, di Provinsi Sulawesi Tengah, yang terjadi pada Jumat (28/9/2018).
Kris Rianto Adidarma saat menyerahkan peralatan tulis kepada anak-anak sekolah YPIA Al Hidayah Besusu.
Sementara, untuk kondisi sekolah, Chatimah bersyukur masih bisa dipergunakan sebagaimana mestinya. Tak harus terganggu atau meliburkan sekolah. Walau begitu, ia mengaku ada beberapa kerusakan yang terjadi akibat gempa dan tsunami, sehingga butuh perbaikan. Kedatangan tim Propan Raya pun dianggap Chatimah sebagai oase menyejukkan di tengah panasnya padang pasir. “Sangat senang sekali. Semoga makin mempercantik dan memberikan semangat bagi anak-anak untuk terus belajar,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Chatimah bercerita bahwa lebih dari 80% anak-anak yang sekolah di YPIA Al Hidayah Besusu menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami. “Tiga anak yang sekolah di sini bahkan kehilangan kedua orang tuanya,” ucapnya. Chatimah pun mengungkapkan bahwa baru sekitar dua minggu ini mereka mulai memakai pakaian seragam lagi. “Maaf, karena masih ada anak-anak yang masih menggunakan sendal jepit,” ucapnya, seakan ingin menerangkan kepada kami, inilah realita yang masih terjadi setelah gempa dan tsunami melanda.
CEO dan COO Propan Raya (tengah) foto bersama dengan para guru yang menerima sumbangan dalam bentuk sembako.
Latar belakang inilah yang membuat tim Propan Raya, yang mengetahui informasi ini sehari sebelumnya harus berputar otak. Bagaimana agar anak-anak dan para guru mendapatkan bantuan juga. Rencana awal, PT Propan Raya hanya akan memberikan donasi dalam bentuk pemberian cat untuk mempercantik sekolah, termasuk musala. Realisasinya, tim Propan Raya bisa memberian sarapan pagi buat semua guru dan anak-anak, menyerahkan peralatan tulis bagi semua anak-anak yang jumlahnya mencapai 225 pack, sembako untuk para guru, dan tentunya cat untuk mempercantik sekolah.
“Kami tahu, apa yang dialami oleh semua masyarakat Palu dan Donggala sangat berat. Apalagi untuk adek-adek yang masih kecil ini. Tetap semangat ya adek-adek, bangun Palu menjadi lebih baik lagi lewat dunia pendidikan. Jangan patah semangat, kami yakin adek-adek di sini akan menjadi orang yang kuat dan hebat. Semoga, sedikit sumbangan yang terkumpul dari teman-teman dan manajemen Propan Raya bisa menjadi penyemangat bagi dunia pendidikan di Palu,” ucap CEO PT Propan Raya Kris Rianto Adidarma.
Inilah wajah anak-anak yang sangat senang dengan kehadiran kami, tim Propan Raya, di sini.
Sejalan dengan apa yang diucapkan oleh Kris Rianto Adidarma, COO PT Propan Raya Erwin Widjaja pun tak luput memberikan semangat kepada adik-adik ini. Bahkan, untuk meminimalisir rasa traumatik pada anak-anak, Erwin Widjaja mengumumkan bahwa melalui Yayasan Adidarma yang dibangun oleh doktor kimia lulusan Jerman, Hendra Adidarma, yang merupakan Founder dan Presiden Direktur PT Propan Raya, akan memberikan beberapa perlengkapan olahraga.
“Selain sumbangan yang telah diberikan, Yayasan Adidarma yang dibangun oleh founder Propan Raya, yakni Hendra Adidarma, akan kami kirimkan meja pingpong, bola basket, dan bola sepak bola. Semua barang ini akan kami kirimkan segera,” ucap Erwin Widjaja. Rasa bahagia sangat tampak terlintas di wajah anak-anak dan para guru. “Terima kasih tim Propan atas semuanya. Pastinya sangat berguna bagi kami. Sekali lagi, terima kasih,” ucap Chatimah.
Senyum bahagia anak-anak ini rasanya menjadi “mutiara” yang sangat berharga bagi kami. Rasanya, tak mampu dilukiskan dengan kata-kata. Semoga kalian semua menjadi generasi hebat yang akan mengharumkan Indonesia. Salam cinta, dari kami manajemen dan karyawan Propan Raya.