Rasa lelah dan kantuk yang menghampiri kami sepanjang perjalanan, karena kurang tidur, rasanya terbayar sudah saat kami sampai di tenda pengungsian. Sambutan hangat masyarakat Desa Tanjung Padang, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, seolah menjadi penawar segalanya. Kami pun ikut terlarut dalam kebahagiaan mereka yang sudah menantikan kedatangan kami.
Perjalanan sejauh 86 KM dari kota Palu harus kami tempuh untuk mencapai Desa Tanjung Padang. Dibutuhkan waktu lebih dari 2,5 jam bagi kami untuk sampai ke sini. Sebuah perjalanan yang dibilang cukup menegangkan. Bukan karena jaraknya saja, tetapi medan perjalanan yang cukup membuat darah kami berdesir. Kami harus melewati jalan bebatuan yang rusak akibat gempa dan tersapu tsunami. Kami juga harus melalui jalan berbukit dimana banyak sekali titik longsornya, sementara kirinya adalah jurang yang berbatasan langsung dengan laut.
Saat saya posting di media sosial, ada pertanyaan yang cukup menggelitik: kenapa memilih donasi ke Desa Tanjung Padang, bukan ke Palu saja. Kan enggak perlu susah-susah jalannya? Pertanyaan ini pun akhirnya saya lontarkan kepada CEO PT Propan Raya Kris Rianto Adidarma. Ia sangat menyadari, bahwa sebenarnya masih banyak lokasi pengungsian di Palu dan Donggala yang sangat membutuhkan bantuan. Tetapi, Desa Tanjung Padang menjadi pilihan tepat bagi Propan Raya untuk berdonasi.
CEO PT Propan Raya Kris Rianto Adidarma saat membagikan kue dan buku pelajaran bagi anak-anak.
“Sebelum kami ke sini, kami telah meminta tim Propan Raya cabang Palu dan Makassar untuk mensurvei terlebih dahulu: lokasi mana yang masih sangat membutuhkan dan jarang mendapat bantuan. Setelah disurvei, Desa Tanjung Padang inilah yang akhirnya diputuskan mendapat bantuan,” ucap Kris Rianto Adidarma. Ada 3 dusun di Desa Tanjung Padang yang memperoleh bantuan dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) mencapai lebih dari 200 KK.
Sapri, sebagai penanggung jawab di salah satu dusun Desa Tanjung Padang mengungkapkan rasa senangnya bisa dikunjungi tim Propan Raya yang memberikan bantuan sebako, uang, perlengkapan sekolah bagi anak-anak, dan makanan ringan. Bahkan, di dusun kedua Propan Raya juga menyumbang untuk pembuatan musala dan tempat bermain anak. “Senang banget. Jarang bantuan datang ke sini. Mungkin karena jauh dari pusat kota. Pasti bermanfaat. Kami doakan Propan Raya makin sukses dan berkah. Aamiin…,” ucapnya saat ditemui di pengungsian.
Kondisi perumahan di Desa Tanjung Padang yang sebagian besar hancur terkena gempa dan tsunami.
Dikisahkan oleh Sapri, semua masyarakat merasa panik saat gempa melanda. Gempa kecil terjadi beberapa kali hingga akhirnya gempa besar melanda Palu dan Donggala. Untung, peringatan tsunami telah diterima masyarakat desa ini. Dalam kegelapan, mereka terus berjalan sejauh mungkin ke dataran tinggi demi menyelamatkan diri. “kami beriringan menyelamatkan diri ke bukit sana. Pokoknya kami harus selamat,” terang Supri sambil menunjuk tangannya.
Supri dan masyarakat di sini merasa bersyukur karena hampir sebagian besar masyarakat selamat. “Tapi kami kehilangan harta, mata pencaharian, dan kehidupan kami,” ucapnya. Sebagai masyarakat pinggir pantai yang memiliki mata pencaharian nelayan, mereka tak hanya kehilangan rumah dan harta benda, tetapi juga kehilangan kapal yang biasa digunakan untuk mencari nafkah. Praktis, mereka tak bisa melaut dan mengandalkan bantuan dari banyak pihak untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya.
Anak-anak pun merasa bahagia dengan kehadiran kami di sini.
Kami, dari semua tim Propan Raya menjadi saksi bagaimana ganasnya gempa dan tsunami yang melanda. Hampir semua rumah roboh dan tersapu tsunami di Desa Tanjung Padang ini. Semua menyisakan puing-puing bangunan dan luka yang mendalam bagi masyarakatnya. Bagaimana pun trauma sedikit banyak menghampiri mereka. Tak hanya anak-anak, bahkan ke orang tua sekalipun. Apalagi, getaran-getaran gempa masih dirasakan beberapa kali oleh mereka.
Melihat hal ini, rasanya tidak salah jika kami menyalurkan donasi yang telah dikumpulkan dari seluruh manajemen dan karyawan Propan Raya ke tempat ini. “Jangan lihat dari donasi yang kami bawa, tetapi lihatlah dari keikhlasan kami. Semoga, apa yang kami berikan bisa sedikit meringankan beban semua orang di sini,” ucap Kris Rianto Adidarma, saat memberi sambutan kepada masyarakat di sana.
COO PT Propan Raya Erwin Widjaja tak luput untuk memberikan semangat kepada mereka. “Kami tahu Tuhan tidak tidur, jadi jangan berputus asa. Tuhan sedang menyiapkan hal indah buat semua masyarakat di sini,” ucapnya. Ya, kami dari segenap jajaran dan manajemen PT Propan Raya, ikut mendoakan yang terbaik buat masyarakat di Palu dan Donggala. Tetap semangat semua, salam sayang dari kami buat seluruh masyarakat di sana…