Sebagai perusahaan cat asli Indonesia yang memiliki keterikatan dengan arsitek dan karya arsitektur tanah air, PT Propan Raya ikut mendukung lahirnya buku karya 100 arsitek. Nama bukunya adalah 100+ Indonesian Architecture Firms & Emergings.

Adalah IMAJI Books Publishing dan IAAW Studio memprakarsai ide untuk menyusun buku yang berisi profil-profil arsitek di Indonesia. Lahirnya buku “100+ Indonesian Architects” merupakan lanjutan dari buku “50 Indonesian Architects Firm & Emergings” yang sudah diterbitkan 2010 lalu.

Buku yang berjudul 50 Indonesian Architects & Emergings menjadi penunjuk pergerakan dan perkembangan arsitektur dan profesinya di Indonesia pada tahun tersebut. Buku ini juga menjawab kebutuhan publikasi arsitektur profesional di Indonesia yang sebelumnya belum ramai disorot.

Sembilan tahun sejak buku ini diterbitkan, sudah sepantasnya buku profil arsitek diperbaharui. Apalagi bila melihat data bahwa terdapat 18.000 anggota terdaftar Ikatan Arsitek Indonesia dan minimal 140 perguruan tinggi yang menawarkan program studi arsitektur di Indonesia.

Dalam jarak sembilan tahun, tercatat pula kejadian penting bagi pergerakan arsitektur di Indonesia, yaitu disahkannya Undang Undang No. 6 Tahun 2017 Tentang Arsitek. Maka sejak saat itu, profesi arsitek menjadi profesi yang memiliki regulasi dan kekuatan hukum. Konsekuensinya, tidak semua lulusan pendidikan arsitektur dapat langsung menyebut diri arsitek, namun yang memiliki lisensilah yang memiliki hak tersebut.

Alhasil, buku yang seharusnya berjudul 100+ Indonesian Architects sebagai pembaharuan dari buku sebelumnya, berubah menjadi 100+ Indonesian Architecture Firms & Emergings. Keputusan ini mengingat fakta bahwa meski banyak lulusan arsitektur yang berpraktik dengan baik, belum semua memenuhi syarat untuk memiliki lisensi.

CEO PT Propan Raya Kris Rianto Adidarma mengungkapkan bahwa sebagai perusahaan cat asli Indonesia, PT Propan Raya sangat mengapresiasi dan mendukung karya-karya arsitek Indonesia. “Apalagi, arsitektur sebagai hasil karya sang arsitek merupakan satu dari 16 sub sektor industri kreatif yang patut didorong kemajuannya,” ucapnya.

Kehadiran buku ini diharapkan dapat mengambil bagian sebagai publikasi dan dokumentasi terhadap gambaran perkembangan arsitektur di Indonesia terkini. Sesama kolega praktisi, akademisi, pelajar, maupun masyarakat awam diharapkan dapat melihat figur-figur yang sedang aktif berkarya sebagai biro arsitektur di Indonesia beserta karya yang dihasilkan.

Dengan demikian, bukan saja sesama praktisi dalam bironya masing-masing dapat belajar, buku ini tentu memberi kesempatan untuk memperluas networking dan menjadi inspirasi serta penyemangat bagi seluruh biro arsitektur yang ada di Indonesia. “Kami juga berharap, dengan adanya dukungan ini, cat Propan dapat lebih dikenal lagi di kalangan profesional arsitek sebagai perusahaan cat yang berkualitas dan mendukung pembangunan arsitektur di Indonesia,” tutup Kris Rianto Adidarma.