Setelah menandatangani Nota Kerjasama (MOU) pada 24 Mei 2019 lalu, antara Propan Raya dan Koperasi Jasa REI Jateng Sejahtera terkait dengan pengadaan material cat Propan bagi seluruh proyek yang sedang dan akan dibangun oleh anggota Koperasi Jasa REI Jateng Sejahtera yang saat ini sudah berjumlah 250 perusahaan pengembang, Propan Raya mengadakan kegiatan lanjutan, yakni pelatihan pengecatan.

Pelatihan pengecatan bagi para pengembang perumahan yang tergabung sebagai anggota Koperasi Jasa REI Jateng Sejahtera termasuk tukang dan mandornya ini ditujukan agar mereka tidak salah dalam proses aplikasi. Karena, sebagus apapun cat jika diaplikasi dengan cara dan tahapan yang salah, maka hasilnya tidak akan maksimal. Bahkan, kemungkinan terjadi kegagalan pun sangat besar.

Untuk itulah Propan Raya perlu mengadakan pelatihan pengecatan, apalagi CEMENTO C-7 adalah produk inovasi terbaru dan belum disosialisasikan ke masyarakat luas. Perlu diketahui CEMENTO C-7 adalah hasil pengembangan inovasi yang dilakukan oleh Propan Raya untuk mendukung program pemerintah terkait dengan pengadaan sejuta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo.

Project Product Officer Propan Raya, Ardi Marlian Oktandrianto (kiri), yang memandu jalannya pelatihan baik secara teori maupun praktik.

Pelatihan pengecatan dengan anggota Koperasi Jasa REI Jateng Sejahtera ini dilaksanakan di Perumahan Grand Cempaka, Jalan Raya Cepoko Kuning No.260, Batang, Jawa Tengah, pada Rabu, 26 Juni 2019. Pelatihan ini tak hanya mencakup sesi teori tetapi juga praktik, yang wajib diikuti oleh seluruh peserta pelatihan. Acara ini dipandu oleh Project Product Officer Propan Raya, Ardi Marlian Oktandrianto.

“Pelatihan pengecatan di Batang, Pekalongan, ini merupakan pelatihan perdana yang dilaksanakan Propan Raya dan bekerjasama dengan Koperasi Jasa REI Jateng Sejahtera. Semoga, dengan adanya pelatihan ini dapat memberikan wawasan dan edukasi bagi semua pengembang terkait dengan produk Propan, CEMENTO C-7,” ucap Ketua Pelaksana Pelatihan Pengecatan, Danny L Nugroho, dalam sambutannya.

Hadir pada acara ini Ketua REI Pekalongan, HM Wildhan; Bendahara REI Pekalongan, H Edi Supomo; Sekretaris REI Pekalongan sekaligus pemilik Perumahan Grand Cempaka, Rokhny Russeno; Direktur Propan Raya, Yuwono Imanto; Regional Branch Market (RBM) Head Propan Raya wilayah Jawa Tengah dan DIY, Femy Suharyono; tim Propan Raya dan anggota REI, serta para develover dan tukang bangunan.

Ketua REI Pekalongan, HM Wildhan, saat membuka acara pelatihan pengecatan sekaligus memberikan sambutan.

“Sebuah kehormatan bagi kami bisa menyelenggarakan pelatihan pengecatan untuk yang pertama kalinya di sini. Kami pastinya senang dengan adanya pelatihan ini. Saya, mewakili Koperasi Jasa REI Jateng Sejahtera, secara resmi membuka acara pelatihan pengecatan dan siap bekerjasama sesuai dengan MOU yang telah disepakati bersama pihak Propan,” ucap HM Wildhan.

Ardi menjelaskan bahwa CEMENTO C-7 merupakan inovasi yang terlahir dari pengembangan cat dinding atau cat tembok biasa, dan telah termodifikasi. Misal, untuk proses pengecatan dinding pada umumnya dilakukan setelah plesteran/beton kering, lalu dilapisi alkali sealer agar tidak terjadi masalah bercak atau lembap di kemudian hari, baru dilakukan pengecatan. Proses ini bisa memakan waktu minimal 28 hari (sesuai standar kekeringan).

“Dengan CEMENTO C-7, cukup satu hari. Hari ini diplester, besoknya bisa diaplikasi CEMENTO C-7. Kenapa bisa begitu? Karena CEMENTO C-7 bahan dasarnya adalah semen. Jadi, jika diaplikasi ke plesteran yang belum kering dengan kelembapan kurang dari 16% tidak akan terjadi masalah, seperti cat menggelembung, bercak putih, atau warna tidak merata,” ucap Ardi. Artinya, dengan CEMENTO C-7 dapat menghemat proses kerja serta dapat meminimalisir biaya dan ongkos tukang.

Direktur Propan Raya Yuwono Imanto saat menutup acara pelatihan pengecatan. 

Di sisi lain, untuk melindungi dinding dari masalah rembes dan bocor, area dinding membutuhkan cat anti-bocor atau biasa disebut dengan waterproofing. Dengan adanya tahapan ini, proses melapisi dinding dengan cat biasa ditambah dengan cat anti-bocor akan memakan biaya yang tidak sedikit. Jika diaplikasikan ke rumah bersubsidi, tentunya akan membuat harga rumah menjadi mahal. Padahal, rumah ini ditujukan bagi MBR.

“Dengan CEMENTO C-7 tak perlu lagi dikasih waterproofing karena produk ini memiliki teknologi lotus effect (water repellent) sehingga fungsinya tak sekadar sebagai cat dinding, sekaligus waterproofing,” ucap Ardi. Berbagai kelebihan ini membuat para peserta sangat antusias mengenal produk. Berbagai pertanyaan pun mengemuka baik pada saat sesi teori maupun praktik.

Para developer dan tukang sangat senang bisa mengikuti acara ini.

Ardi menerangkan bahwa pelatihan ini perlu praktik karena aplikasi CEMENTO C-7 sedikit berbeda dengan cat tembok biasa. “Aplikasi cat tembok bisa langsung dikasih air sebanyak 10%-20%, lalu diaduk. Tetapi CEMENTO tidak demikian. Bapak-bapak harus memasukkan air ke CEMENTO yang berbentuk semen, aduk hingga rata, kemudian baru dikasih CEMENTO berbentuk liquid (cair),” ucap Ardi.

Perbandingannya bahannya yakni, 1 CEMENTO berbentuk semen : 0,5 air : 1 CEMENTO berbentuk Liquid. Ardi menegaskan, jangan sampai salah komposisi, karena hasilnya bisa jadi tidak maksimal atau gagal. “Sebagus apapun kualitas cat kalau hasil aplikasinya salah, hasilnya bisa jauh dari yang kita harapkan,” ucap Ardi.

Di akhir acara, Yuwono Imanto mengungkapkan semoga apa yang dilakukan Propan raya dapat menjadikan solusi dalam mewujudkan rumah murah bagi MBR. “Semoga dengan lahirnya inovasi produk terbaru Propan, yakni Cemento C-7, akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang memiliki rumah tinggal yang nyaman, berkualitas, dan dengan harga terjangkau,” ucap Yuwono menutup acara.