Tekad Mulyo Gunarso untuk menjadi jawara di ajang CMNP Mural Competition 2019 benar-benar teralisasi. Datang jauh-jauh dari Yogyakarta, Mul, nama panggilannya, berhasil menjadi pemenang kedua kompetisi menggambar mural di tiang bawah tol bertajuk Highway Art Competition Klan (HACK).

Berbeda dengan para peserta lainnya yang ikut CMNP Mural Competition 2019 secara kelompok, Mul mengikuti ajang ini dengan status perorangan. Walaupun tak ada yang membantu dan menemani selama proses membuat karya, nyatanya tak membuat Mul ciut nyali. Mul tetap fokus dengan apa yang dibuatnya dan yakin bahwa dia mampu menyelesaikan ini sendiri.

“Pas saya lihat jangka waktu penyelesaiannya 3 hari untuk membuat karya, saya yakin bisa menyelesaikannya sendiri,” ucap Mul. Ya, kompetisi menggambar mural di bawah tiang tol bertajuk Highway Art Competition Klan (HACK), yang diselenggarakan oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) dan Glitch Art Management, serta didukung oleh perusahaan cat PT Propan Raya, ini dilaksanakan pada 26-28 Juli 2019.

Mul berharap dengan gambarnya ini dapat membuat masyarakat Indonesia semakin paham bahwa kita hidup dalam keberagaman.

Ada 29 peserta yang mengikuti kompetisi ini, serta 3 artis seni graffiti dan mural undangan yang diminta untuk mempercantik tiang tol. Semua peserta diberi media gambar di satu tiang tol yang berlokasi di Jalan Ir Wiyoto Wiyono, Cempaka Putih, Jakarta. Tema yang harus mereka buat tidak boleh jauh dari tema yang telah ditetapkan panitia, yakni ‘We Unite’.

Mul pun menceritakan perjalanannya hingga mengikuti kompetisi ini. “Saya diberitahu oleh temen bahwa ada kompetisi ini. Tanpa perlu berpikir panjang, saya memutuskan untuk ikut,” ucapnya. Dengan menggunakan kereta api kelas ekonomi, Mul meninggalkan Yogyakarta menuju Jakarta.

“Saya pikir yang penting jalan dulu, urusan menginap gampang, di musala juga bisa,” tuturnya. Apa yang dilakukan Mul, mungkin terasa asing bagi kita sebagai orang awam. Tetapi sebagai seniman sejati, Mul sangat menikmati prosesnya. “Sudah biasa kalau tidur di emperan atau di mana gitu. Dinikmati saja!” ungkapnya.

Menjadi juara kedua, Mul berhasil membawa pulang uang Rp 20 juta ke Yogyakarta.

Mul pun menceritakan tentang proses dirinya terjun ke dunia mural dan graffiti. “Dari mulai lulus kuliah saya sebenarnya terjun ke dunia seni lukis dengan media kanvas. Saya baru terjun ke dunia mural dengan media tembok ini 5 tahun terakhir. “Awalnya diajak teman, kebetulan dapat proyek beberapa kafe yang ingin dilukis dengan mural,” terang Mul.

Perjalanan inilah yang membuat Mul tidak asing dengan produk Propan. “Kalau Zebra Pro sih sudah kenal lama. Sering pakai juga. Pilihan warnanya bagus, warnanya juga tajam. Kalau Ecoshield sih belum pernah pakai. Biasanya, untuk tembok saya gunain Acrylux atau Go Fast,” ucap Mul.

Mul pun merasa bersyukur bisa memperoleh juara kedua pada kompetisi ini. “Saya bersyukur sekali, karena memang saingannya bagus-bagus. Penghargaan ini memotivasi saya untuk lebih baik lagi ke depannya. Terima kasih penyelenggara CMNP Mural Competition,” ucap Mul, menutup pembicaraan.