Perjalanan Toko Welly hingga menjadi seperti ini sudah melalui proses yang panjang. Dimulai dari toko bahan bangunan biasa, Toko Welly kini dikenal sebagai distributor cat terkemuka. Bagaimana prosesnya dan sejak kapan sang pemilik mengenal cat Propan? Baca hingga tuntas!
Pemilik Toko Welly Gunadi Mulyadi mengungkapkan bahwa ketertarikannya ke dunia bahan bangunan tak terlepas dari peran orang tuanya yang dari tahun 1970 sudah membuka toko bahan bangunan di daerah Jakarta Selatan. Dari sinilah keinginan untuk membuka toko bahan bangunan tercetus oleh Gunadi dan sang isteri, Lie Hong Gie.
Pada tahun 1986, keduanya sepakat membuka toko bahan bangunan di daerah Fatmawati. Bermodalkan uang pas-pasan, keduanya sepakat menggunakan toko cicinya Gunadi Mulyadi yang bernama Cici Welly. “Kalau enggak salah ingat, dulunya Toko Cici Welly itu menjual buku. Lalu tidak dipakai, dan disewa oleh kami,” terangnya.
Sadar bahwa toko bahan bangunan memerlukan luasan yang besar, sementara toko yang akan dijadikan tempat jualan hanya berupa ruko, Gunadi dan sang isteri memutuskan untuk menjual bahan bangunan yang lebih spesifik. “Setelah dipikir dengan seksama, kami putuskan untuk menjual cat saja,” ucapnya.
Yang menarik, karena ruko pertama yang ditempatin adalah bekas ruko cicinya yang bernama Welly, jadinya nama ini terus dipakai. “Orang jadi lebih mengenal nama toko saya dengan Welly. Berjalannya waktu, bahkan membuat beberapa orang menyebut nama saya dengan koko Welly,” ucap Gunadi. Identitas nama Welly inilah pada akhirnya diteruskan sampai saat ini.
CEO PT Propan Raya Kris Rianto Adidarma dan jajarannya foto bersama keluarga pemilik Toko Welly.
Gunadi mengakui, salah satu cat yang sangat laris dibeli waktu itu adalah cat kayu produksi PT Propan Raya. “Dari Tahun 1986 saya sudah kenal dan jatuh hati dengan produk wood finishing Propan, terutama Impra dan Ultran. Keduanya sangat laku di pasaran karena kualitasnya memang bagus,” ucapnya.
Keuntungan yang mulai dirasakan keduanya membuat mereka terus ingin mengembangkan Toko Welly. Toko kedua dibangun dan diresmikan tahun 1995, di Jalan Pesanggrahan, Jakarta Barat. “Di tahun ini, secara keuangan dan pemasaran, masih isteri saya yang pegang. Saya hanya membantu. Pekerjaan saya masih fokus di kontraktor,” ucapnya.
Krisis di tahun 1998 membuat dunia konstruksi Indonesia carut-marut. Di titik inilah, Gunadi mulai membantu isteri untuk membuat Toko Welly semakin dikenal. Tak hanya menjual, Gunawan mulai membuat jaring bisnis dengan produsen cat di Indonesia. Di tahun 2018, akhirnya Toko Welly di Jalan Bayangkara no.88, Pondok Jagung, Tangerang Selatan, resmi dibuka.
“Kami memiliki tanah seluas 2.400m2. Dengan luas dan koneksi di dunia cat yang saya miliki, kenapa tidak digunakan untuk membuka toko cat baru. Setelah melalui diskusi dengan beberapa produsen cat, akhirnya diputuskan dengan konsep gerai,” ucapnya. “Semoga, dengan dibangunnya toko cat ini, akan mempermudah masyarakat mendapatkan produk cat yang mereka cari,” tambahnya.
CEO PT Propan Raya secara langsung menghadiri acara pembukaan toko. “Kami mengucapkan selamat atas diresmikannya Toko Welly pada hari ini, semoga kerjasama ini akan terus berlanjut, omset toko semakin bagus, omset cat Propan juga semakin meningkat,” tutup Kris Rianto Adidarma.