Minimnya pemahaman masyarakat terkait dengan seni jalanan, terutama di Provinsi Banten, membuat para mahasiswa-mahasiswi Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) termotivasi untuk memperkenalkannya ke ranah publik. Melalui acara “Grafitti Jamming” yang didukung Propan Raya (Propan Zebra Pro), para mahasiswa-mahasiswi ini siap menghidupkan aktivitas seni dan budaya, terutama di kalangan kampus Untirta.
Kegiatan Grafiti Jamming ini merupakan bagian dari acara Civil Festival 2018 yang berlokasi di kampus Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon, pada 4-15 Desember 2018. Mengusung tema keseluruhan acara, yakni “Ragam Karya Tirtayasa”, acara ini diharapkan dapat membuat para mahasiswa-mahasiswi melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
Secara umum, kegiatan ini ditujukan sebagai ajang tukar pikiran dan pembelajaran bagi mahasiswa teknik sipil yang ada di seluruh Indonesia. Tak heran, jika kegiatannya pun sangat berhubungan dengan dunia sipil meliputi Lomba Beton Nasional, Lomba Balsa Nasional, dan Seminar Ilmu Sipil. Walau begitu, tidak semua kegiatan berhubungan dengan dunia sipil. Beberapa acara dihadirkan untuk menyemarakkan acara ini, seperti perlombaan fotografi, futsal, dan Grafitti Jamming.
Produk Propan Zebra Pro yang tampil eksis menghias angkot-angkot pada acara Grafitti Jamming.
Dari keseluruhan rangkaian acara ini, PT Propan Raya melalui produk Propan Zebra Pro-nya, mendukung kegiatan Grafitti Jamming yang dilaksanakan pada acara puncak penutupan Civil Festival 2018. Acara yang berlangsung pada Sabtu, 15 November 2018, mengusung tema “Making Industrial Estate More Artsy". Aji, mahasiswa Teknik Sipil Untirta, sekaligus seksi penanggung jawab acara acara Grafitti Jamming mengungkapkan ada hal berbeda terkait media yang akan di grafiti.
“Medianya di angkot, jurusan Serang-Cilegon. Kami pilih angkot karena ingin mengangkat seni jalanan di Banten jadi lebih berkembang. Masyarakat di sini masih memandang bahwa seni jalanan ini hanya akan merusak wajah kota. Tapi, di sini kami ingin menegaskan bahwa, seni jalanan yang terkonsep akan memberi nilai tambah pada area atau benda tersebut. Dipilihnya angkot juga agar masyarakat semakin mengenal bahwa bagus juga jika angkot-angkot ini dipercantik dengan seni grafiti,” ucap Aji.
Proses pengecatan angkot ini ditonton oleh para mahasiswa dan mahasiswi.
Pada acara ini, ada 3 buah angkot yang digambar seni grafiti oleh 3 artis grafiti Indonesia. Ketiga artis grafiti itu adalah Kucay yang berasal dari Sukabumi, serta Pay dan Tangket yang berasal dari Bogor. Kucay dan Tangket menggambar angkot dengan teknil Wildart-nya, sementara Pay menggambar dengan teknik Mural. Dibutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk menyelesaikan desain grafiti. Ketiganya berhasil mempercantik tampilan angkot sehingga terlihat baru dan berbeda.
“Mudah-mudahan dengan adanya seni grafiti di angkot dapat membuat masyarakat paham bahwa seni jalanan pun bisa tampil menawan,” ucap Kucay menerangkan. Sobri, salah satu dari ketiga sopir, yang angkotnya dilukis seni grafiti mengaku merasa sangat puas dengan hasil ini. Ia pun tak menyangka hasilnya akan seperti ini. “Bagus gambarnya. Suka. Mantap lah pokoknya. Makasih mas (menunjuk ke artis grafiti dan Propan,” ucapnya.
Angkot pun tampil cantik dan menarik setelah digambar dengan Propan Zebra Pro.
Business Unit Departement Head PT Propan Raya, Edy Sulistyo yang menangani cat Propan Zebra Pro dan Propan Zebra Pro Grafitty mengungkapkan bahwa produk ini memang sangat bagus dan dapat melekat kuat pada permukaan apapun. “Propan Zebra Pro merupakan cat aerosol berkualitas tinggi. Cat semprot ini bisa menempel di segala jenis substrat, seperti metal, kayu, beton, plastik, dan sebagainya. Cara pakainya pun sangat mudah. Tinggal kocok, lalu semprotkan catnya,” ucapnya.
Dengan beragam aplikasi dan warna yang menawan, ayo buat karya yang membangun dan meng-Indonesia lewat Propan Zebra Pro. Salam seni dan kreativitas.