Hari Bumi adalah momen yang selalu dirayakan setiap tanggal 22 April oleh semua masyarakat dunia dengan tujuan untuk mengingatkan betapa pentingnya upaya menjaga bumi dan isinya agar tetap hijau. Demi memperingati Hari Bumi, di Bali ada perayaan yang namanya Jimbaran Festifal atau Jimbafest. Pada penyelenggaraan yang ke-3, PT Propan Raya masih setia mendukung Jimbafest.
CEO Jimbaran Hub, Putu Agung Prianta mengatakan bahwa Jimbafest mempunyai visi menjadi wadah dalam mempersatukan seluruh elemen masyarakat Jimbaran, Bali, untuk peduli terhadap lingkungan, pendidikan, seni, dan budaya. Selain itu, ajang festival tahunan ini dijadikan sebagai salah satu langkah untuk membangkitkan potensi di tanah kering dengan batu kapurnya.
Memasuki tahun ketiga, acara Jimbafest 2018 ini dilaksanakan pada 20-22 April 2018. Tema yang diusung Jimbafest 2018 kali ini adalah “Menyame Braya” atau dalam Bahasa Indonesia berarti “Kita adalah Satu”. Dengan mengusung tema “Menyame Braya”, panitia Jimbafest 2018 berharap semua orang memiliki rasa persaudaraan, gotong royong, dan saling bantu-membantu tanpa memandang perbedaan untuk dapat bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan.
Acara Jimbafest 2018 ini diikuti oleh ratusan peserta dari mulai anak SD, SMP, SLB, hingga masyarakat umum.
CEO PT Propan Raya Kris Rianto Adidarma sangat mendukung acara karena sejalan dengan komitmen PT Propan Raya yang sangat peduli lingkungan. “Propan sudah 3 kali berturut turut mendukung kegiatan Jimbafest ini karena acaranya sejalan dengan visi misi PT Propan Raya yang giat menciptakan produk inovasi berbasis water based yang ramah lingkungan dan juga aman bagi kesehatan,” ucap Kris Adidarma secara terpisah menanggapi event besar Jimbafest 2018.
Ketua Yayasan Jimbaran Hijau Dedi Halim mengatakan kegiatan Jimbafest ke-3 menampilkan beragam kegiatan dengan melibatkan banyak anak sekolah dan masyarakat umum. “Tahun ini Jimbafest bekerja sama dengan 125 sekolah yang ada di Kecamatan Kuta Selatan dengan total siswa yang terdaftar sebanyak 264 peserta lomba yang disesuaikan dengan kategori lomba," ujarnya. Selain anak-anak sekolah, acara ini juga melibatkan masyarakat umum.
Menariknya, Jimbafest kali ini tak hanya melulu tentang lingkungan dan Gaya Hidup Hijau (Go Green), tetapi juga mulai berkembang ke arah yang lebih luas, meliputi seni dan budaya. Selain mengadakan berbagai lomba yang terkait dengan adat istiadat Bali, Jimbafest kali ini juga menghadirkan lomba lukis mural baik profesional di bawah komando Popcon Inc. maupun tingkat sekolah SD-SMP-SLB dibawah bimbingan para dosen Sekolah Tinggi Desain-Bali, serta catnya didukung olah PT Propan Raya.
Acara Jimbafest 2018 ditutup dengan pagelaran seni dan budaya serta penyerahan hadiah bagi masing-masing pemenang.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada Jimbafest 2018 meliputi lomba penjor, peragaan busana adat, baca Sloka, tari pendet, mejejahitan, drama pendek, lomba gebogan, mewarnai, pidato bahasa Inggris, fun concert, tarian Bali oleh SPB, Tari Kecak Kolaborasi Jimbaran, Baleganjur Barong dan Rangda, serta penyuluhan serta pemeriksaan kesehatan gatis.
Perwakilan UPT Disdikpora Kecamatan Kutsel yang juga sebagai Widya Sabha Desa Adat Jimbaran Wayan Suci sangat senang dengan kegiatan positif. “Jika semakin banyak pihak swasta yang ikut melestarikan hal ini dengan menggelar lomba, maka akan memacu minat dan semangat anak-anak kita untuk belajar. Jimbaran pun akan semakin dikenal lagi di mata dunia," ucap Suci.
Dengan adanya kegiatan Jimbafest diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai ke-Bhineka Tunggal Ika-an dan kesadaran pada semua orang terhadap pentingnya pelestarian lingkungan hidup yang berdampak pada kehidupan di masa yang akan datang.