Komitmen PT Propan Raya dalam mendukung kegiatan berbasis lingkungan, salah satunya diwujudkan dengan mendukung acara Temu Ilmiah Nasional yang dilakukan oleh Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI). Acara ini bertempat di Ruang Teater, Gedung Thomas Aquinas, Unika Soegijapranata Semarang, pada Jumat, 2 November 2018.

Acara Temu Ilmiah Nasional ini menjadi ajang pertemuan bagi para peneliti lingkungan binaan dari berbagai cabang ilmu, dengan tujuan untuk meningkatkan interaksi dan komunikasi, saling bertukar informasi, dan menambah wawasan pengetahuan, khususnya permasalahan lingkungan binaan. Acara yang sudah dilaksanakan untuk ketujuh kalinya ini mengusung tema “Pelestarian Keberagaman Dalam Pengelolaan Lingkungan Binaan”.

Presiden IPLBI Chyntia Erlita Virgin Wuisang Ph.D. menjelaskan adanya perbedaan acara pada temu ilmiah kali ini. “Materi temu ilmiah yang ketujuh ini sangat bervariasi. Tidak hanya pada teori arsitektur saja, tetapi ada teori segi arsitektur, rancangan kota, serta kebijakan-kebijakan. Tahun ini, hasil dari temu ilmiah nasional ini akan dipresentasikan pada kuliah umum di setiap universitas,” jelasnya.

Dalam acara tersebut sedianya hadir pula Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, S.H., M.IP. Namun, beliau berhalangan hadir karena mendadak ada urusan negara yang tidak bisa digantikan, dan diwakilkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Ir. Sugeng Riyanto M.Sc. Selain Sugeng Riyantu, pada acara ini juga dihadirkan narasumber lainnya, yaitu Profesor Totok Roesmanto M.Eng. dari Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Dra. B. Tyas Susanti, MA., PhD. selaku Dekan FAD Unika Soegijapranata.

Sebagai narasumber, Sugeng Riyanto memaparkan tentang isu strategis pembangunan berkelanjutan yang ada di Jawa Tengah. “Dalam periode kedua jabatannya sebagai Gubernur, Pak Ganjar mengangkat isu strategis mengenai kerusakan lingkungan dan persampahan serta politik air. Beliau ingin menjawab mengenai sustainable development di Provinsi Jawa Tengah,” ucapnya.

Para peserta yang mengikuti acara Temu Ilmiah Nasional.

Sugeng Riyanto juga memaparkan tentang pentingnya peran para peneliti terhadap penanggulangan kerusakan lingkungan. “Provinsi Jawa tengah mengharapkan keterlibatan para peneliti dalam merancang sustainable development. Peran serta semuanya dapat membawa Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik di Indonesia,” tambahnya.

Sementara, Totok Roesmanto dan Tyas Susanti lebih membahas ke sisi arsitektur, baik dilihat dari bangunan per bangunan ataupun kesatuan bangunan yang membentuk sebuah kawasan. Mereka berpendapat bahwa masih banyak bangunan yang didesain tidak ramah lingkungan. “Ini merupakan tanggung jawab kita semua. Kesadaran dari dalam diri pribadi, masyarakat, lalu didukung pemerintah akan membuat lingkungan semakin lebih baik dan kondusif,” ucap Tyas Susanti.

Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto mengungkapkan bahwa kehadiran Propan Raya dalam Temu Ilmiah Nasional ini selain sebagai bentuk dukungan terhadap lingkungan, juga ingin memperkenalkan bahwa produk-produk cat Propan juga sudah ramah lingkungan. “Sudah beberapa tahun ini PT Propan Raya mengibarkan campaign ‘Go to Waterbased’. Tak hanya semboyan belaka, hal ini dibuktikan dengan dibangunnya pabrik Propan Dekorindo Raya yang memproduksi cat ramah lingkungan berbasis air,” ucapnya.

Jadi, apa yang digaungkan pada acara Temu Ilmiah Nasional ini sejalan dengan kempein yang dilaksanakan Propan Raya. Ayo, bikin planet bumi jadi lebih ramah lingkungan dengan membuat dan menggunakan produk-produk ramah lingkungan. Go to Water Based, Save The Planet!